Kewirausahaan Digital

Kewirausahaan digital menjadi tren di kalangan milenial yang ingin mencapai kemandirian finansial. Peluang untuk menjadi wirausaha digital terbuka luas. Kali ini saya akan menampilkan essay dengan tema kewirausahaan digital yang saya simak dari Youtube channel Prof. Dedi Purwana dari dua konten yang bersangkutan dengan tema yang akan saya tampilkan sebagai essay yaitu https://www.youtube.com/watch?v=CSuIqBJZcgA dan https://www.youtube.com/watch?v=nOSKYkkI81A. Kita bisa menarik beberapa kesimpulan bahwa selama masa pandemic covid-19 ini di dalam revolusi industry 4.0, banyak para wirausahawan yang memulai hidupnya dengan cara menjual barang barang melalui media online. Tidak hanya wirausahawan, para masyarakat terutama mahasiswa tertarik melakukan Digital Entrepreneurship atau biasa kita kenal dengan bisnis digital.  Seperti yang kita lihat pada video Digital Entrepreneurship dalam youtube channel Dedi Purwana Channel, Digital Entrepreneurship mempunya beberapa pola yang bisa digunakan dalam melakukan bisnis digital salah satunya adalah Indoguna Food Supply Chain Management. Seperti yang telah di sampaikan, dalam Indoguna Food Supply Chain Management, posisi yang harus diperhatikan dan sangat penting dalam Indoguna Food Supply Chain Management adalah Distributor Network. Dan didalam Indoguna ini terdapat 3 prinsip kerja yang ditegakan yaitu food safety, food quality, dan sustainability. Untuk mendapat daya saing yang kuat dalam Indoguna ini, kita memerlukan teknologi informasi yang handal. Seperti yang telah disampaikan oleh Prof. Jaya, jika para wirausahawan tidak menggunakan teknologi informasi dalam mengembangkan bisnis mereka, mereka akan kesulitan untuk mengelola wirausaha nya. Ada 5 strategi bisnis yaitu keunggulan kompetitif yang bisa kita peroleh melalui berfokus pada kepuasan pelanggan, omnichannel yang digunakan untuk menghubungkan dunia yang offline menjadi dunia online, big data yang di dukung oleh SAP Business One atau biasa dikenal dengan perangkat lunak manajemen bisnis yang digunakan untuk transaksi bisnis dan membuat data warehouse untuk pengambilan keputusan, cybersecurity yang digunakan untuk melindungi data-data bisnis milik perusahaan, dan yang terakhir ada kapabilitas digital yang digunakan untuk mendukung perusahaan masuk ke dunia digital. Menurut penilitian yang disampaikan oleh Prof. Jaya, ada 4 elemen-elemen yang menunjukan bahwa sebuah Negara tersebut telah masuk kedunia digital Mobile Internet atau internet Ponsel yang diperkirakan pada tahun 2015 yaitu sekitar 12 juta pengguna Mobile Internet yang berada di Indonesia pada tahun 2015, cloud technology atau komputasi awan yang diperkirakan pada tahun 2015 di Indonesia sekitar 5 juta pengguna cloud technology pada tahun 2015 di Indonesia, internet of things atau konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat konektivitas internet yang tersambung secara terus menerus yang diperkiran pada tahun 2015 di Indonesia sekitar 7 juta unit pada tahun 2015 di Indonesia, Big Data And Advanced Analytics atau Data Besar Dan Penelitian Lebih Lanjut yang diperkirakan pada tahun 2015 di Indonesia per-bulannya sekitar 60% pada tahun 2015 di Indonesia. Dengan adanya aplikasi aplikasi yang mendukung revolusi digital di Indonesia, kita tidak perlu lagi menanamkan modal kita kepada beberapa hardware yang mahal untuk mendukung adanya revolusi digital yang berada di Indonesia ini dengan istilah yang telah di sebutkan Prof. Jaya yaitu “ kita menitipkan data data kita yang ada pada aplikasi-aplikasi pendukung yang sudah tersedia dan terpercaya tanpa harus membuang uang untuk membeli segala macam hardware yang mahal untuk kebutuhan revolusi digital pada saat ini”. Seperti yang disampaikan oleh Prof. Jaya, kita harus melihat perbandingan antara Indonesia dengan Negara lain. Menurut survey yang telah ditampilkan oleh Prof. Jaya, hasil riset harga internet di seluruh dunia, Indonesia menduduki peringkat kedua dengan nominal biaya internet termurah dan India menjadi nomor satu sedunia. Walaupun demikian, internet Indonesia kualitasnya masih buruk dibandingkan dengan Negara Singapura yang negaranya bernotaben kecil pada tahun 2015. Seperti yang kita lihat pada peta peluang pengguna internet di Indonesia, jaringan palapa ring telah mencakup internet seluruh dunia. Dari segi pengguna media social media, Indonesia menempati angak tertinggi di dunia dan Jakarta memiliki julukan ibu kota twitter. Pada tahun 2016, pendapatan E-commerce atau perdagangan virtual di Indonesia mendapatkan hasil sejumlah 6 miliar USD yang bisa diperkirakan dalam rupiah sekitar 88 triliun rupiah. Dan pada tahun 2016, terdapat pengguna internet sebesar 78% yang melakukan pembelian barang secara online. Di lain sisi, terdapat sekitar 75% pembelian barang online melalui seluler. Seperti yang kita lihat pada table populasi internet di Indonesia, populasi internet di Indonesia kian hari semakin meningkat karena harga ponsel sekarang relative murah. Start up pengguna ponsel sendiri tidak jauh dari pelayan Gojek, Traveloka, Bukalapak, Alfacart, Mall Matahari. Adapun dibagian financial sendiri yaitu tidak jauh dari aplikasi Ovo, Dana, Gopay, Kartuku, HaloMoney. Untuk video yang kedua membahas tentang kompetensi atau skill yang di perlukan untuk bisa masuk dalam dunia perdagangan digital dan juga menjelaskan apa saja usaha yang diminati oleh mahasiswa. Yang pertama yang dijelaskan oleh Prof. Jaya yaitu target financial. Hal pertama yang kita harus lihat dari target financial ini adalah pelanggan baru, siapa kah yang akan membeli produk kita setelah kita memproduksi produk yang telah kita buat. Dan setelah kita mengetahui siapa target pembeli dari produk yang kita produksi, kita harus tau bagaimana pembeli tau barang apa saja yang telah kita buat seperti halnya kita membuat brosur, brosur digital, pampflet, pamphlet digital, sharing info dengan media social, dan masih banyak lagi hal yang harus kita lakukan supaya pembeli tau produk yang kita produksi. Hal kedua yang telah disampaikan oleh prof jaya tentang target financial adalah biaya, untuk mencapai target financial kita harus menghemat biaya karna model dalam mencapai target financial memiliki dua aspke yaitu hemat biaya dan asset produktif. Seperti yang telah dijelaskan Prof. jaya, untuk mencapai target fincancial ini kita harus melihat beberapa aspek yaitu bagaimana pelanggan bisa merasa puas dengan produk yang kita produksi, proses internal apa yang harus kita lakukan supaya pelanggan puas dengan produk yang kita produksi, siapa yang akan mengerjakan Standard Operating Procedure yang telah kita buat dalam proses internal. Berikutnya, hal yang kita miliki sebagai wirausahawan yaitu layanan. Bagaimana pelayanan yang harus kita berikan kepada pelanggan yang loyal supaya mereka mau menjadi mitra kerja dengan usaha kita. Dan yang terkahir yang harus diperhatikan yaitu citra. Kita harus memilih secara hati-hati pemilihan nama supaya citra kita bisa meningkat dan menciptakan brand yang baru. Kompetensi yang telah dipaparkan oleh Prof. Jaya terdiri dari 3 kompetensi. Kompetensi yang pertama adalah komunikasi. Sebagai wirausahawan, kita harus memiliki kemampuan untuk menjelaskan ide apa saja yang kita akan gunakan untuk produk yang kita akan produksi kepada para pelanggan berulang kali, promosi kepada investor dan pelanggan supaya para investor dan pelanggan tertarik dengan produk yang kita produksi. Kemampuan berkomunikasi baik pribadi maupun professional adalah kunci sukses menjadi wirausahawan yang Berjaya. Kompetensi yang kedua adalah finasial. Memiliki kecerdasan finansial sangat penting bagi seorang wirausahawan. Memiliki keterampilan mengenai keuangan dengan baik dan benar membuat kita bisa mengendalikan arus kas dengan baik dan benar. Kompetensi finasial ini sangat penting untuk seorang solopreneur,freelancer, ataupun bisnis besar. Kompetensi yang ketiga adalah merk dagang.

Baca Juga: https://www.duniakampus40.net/p/sumber-belajar.html?m=0

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lima Character Bintang Lima Yang Bisa Melakukan One Hit One Kill DI Genshin Impact